
Bantul, 1 September 2025—Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta menjalani Audit Mutu Internal (AMI) yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Senin (1/9/2025). Audit ini ditujukan kepada Program Studi (Prodi) Ekonomi Syariah (ES) dan Perbankan Syariah (PS).
Dekan FEBI, Muhammad Arif Kurniawan, S.H.I., M.E.I., menyampaikan bahwa pelaksanaan AMI berjalan lancar, tanpa kendala berarti. Ia optimis hasil AMI akan memperkuat persiapan Prodi ES dan PS menuju akreditasi “Unggul” dalam rangka menyongsong satu dekade FEBI.
“Alhamdulillah, berjalan lancar. Kami optimis hasil AMI ini akan memperkuat persiapan Prodi ES dan PS menuju satu abad FEBI terakreditasi ‘Unggul’,” ucap Dekan FEBI, Muhammad Arif Kurniawan, S.H.I., M.E.I.
Adapun Sekretaris FEBI, Listiyowati, S.E., M.Pd., Akt. C.A., menuturkan bahwa akreditasi Prodi Ekonomi Syariah akan berakhir pada 2 Februari 2026, sementara Prodi Perbankan Syariah pada 15 Desember 2025. Saat ini, keduanya masih berstatus akreditasi B dari BAN-PT.
Ia menambahkan bahwa AMI yang dilakukan kali ini menjadi titik awal penting karena pada tahun 2027, FEBI memasuki usia satu dekade.
“Baik ES maupun PS insya Allah akan kami usahakan meningkat ke peringkat ‘Unggul’,” ungkapnya.
Pelaksanaan AMI berlangsung di Ruang Rapat Institut. Ketua LPM, Nindya Rachman Pranajati, M.Pd., dan Sekretaris LPM, Muchamad Mufid, M.Pd., hadir sebagai auditor. Selain dekan dan sekretaris, turut serta Ketua Prodi ES, Puji Solikhah, S.E., M.M., beserta jajaran dosen FEBI, seperti Braham Maya Baratullah, M.S.I., Rarasati Mawftiq, S.Pd., M.Si., dan Dwi Harmoyo, S.Pd., M.E.Sy. Sementara, Ketua Prodi PS, Edo Segara Gustanto, S.E., M.E., sedang berhalangan hadir.
Dalam kesempatan itu, Ketua LPM, Nindi, menegaskan bahwa tujuan utama AMI ialah memastikan mutu program studi tetap terjaga serta memperkuat tata kelola internal. Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengkaji kemungkinan akreditasi ES dan PS melalui mekanisme otomasi berbasis data PDDikti (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi).
Sementara itu, Arif berharap agar prodi-prodi FEBI dapat mempersiapkan diri menghadapi dua kemungkinan mekanisme akreditasi, yakni melalui otomasi maupun melalui PEPA (Penilaian Evaluasi Peringkat Akreditasi).
“Dengan menyiapkan diri untuk automasi maupun PEPA, kami berharap FEBI dapat terakreditasi secara komprehensif. Artinya, mutu terjaga tidak hanya dari sisi data kuantitatif, tetapi juga dari aspek kualitatif,” tegasnya. [MAF].